JEMBER - Pengamanan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), menjadikan prioritas utama pada kegiatan pengamanan wilayah saat ini, karena tidak hanya memberikan pengamanan bagi yang merayakannya, namun lebih pada pencegahan penyebaran Covid 19, untuk itu pada Kamis 23/12/2021 dilaksanakan Apel Gelar Pasukan Pengamanan Nataru.
Bertindak sebagai pimpinan apel Bupati Jember Hendy Siswanto, Komandan apel Kapten Inf Suwarno Perwira Seksi Operasi Kodim 0824/Jember.
Baca juga:
Kodim Brebes Terus Kampanyekan Rekrutmen TNI
|
Hadir pada apel gelar pasukan tersebut diantaranya Danbrigif Raider 9/K Kolonel Inf Didik Efendi, Dandim 0824/Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan, Kapolres AKBP Arif Rahman Arifin, Danyon Armed 8/105 Tarik Letkol Arm Hendra Cipta, serta para Dansat TNI dan aparat terkait lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Jember Hendy Siswanto selaku pimpinan apel membacakan amanat Kapolri, dalam wawancaranya Bupati Jember menegaskan bahwa kita pemerintah daerah bersama Polri dan TNI akan menjamin rasa aman sebelum, selama dan sesudah perayaan Natal 2021 dan menyambut Tahun Baru 2022.
Untuk pencegahan penyebaran Covid 19, warga masyarakat dihimbau untuk merayakannya dirumah saja, akses-akses keramaian akan dilakukan penutupan pada pukul 18.00 Wib, seperti alun-alun Jember dan tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian masyarakat akan kulakukan penyekatan, untuk menghindari kerumunan masyarakat yang berpotensi penyebaran Covid 19.
Kemudian kita akan mengoptimalkan vaksinasi masyarakat, hingga mencapai 70% lebih, agar pandemi covid 19 ini berubah menjadi endemi. Tegas Bupati Jember.
Sementara itu menurut Kapolres Jember AKBP Arif Rahman Arifin saat diwawancarai menyatakan bahwa Polres bersama unsur terkait akan menurunkan 1500 personel dalam pengamanan Nataru ini, jumlah itu termasuk TNI, Satpol PP dan relawan, kemudian kita mendatangkan bantuan satu kompi Pasukan Brimob untuk mengantisipasi bahaya terorisme selama Nataru. Pungkasnya.
Sementara itu Dandim 0824/Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan, yabg juga diwaancarai menyatakan, bahwa kita TNI siap memberikan bantuan pengamanan kepada Polri.
Pada esensinya pengamanan merupakan tanggung jawab semua pihak, untuk itu bukannya masyarakat tidak bilah beribadah, namun karena saat ini masih pada mas pandemi, sehingga tingkat hunian gereja hanya diperbolehkan 50